JAMBI – Para anggota patron Hutan Harapan –Burung Indonesia, Birdlife International, dan Royal Society for the Protection of Birds (RSPB)– berkunjung langsung ke lokasi restorasi ekosistem hutan dataran rendah di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. Ketiga non government organization (NGO) itu merupakan inisiator pemulihan hutan alam bekas tebangan perusahaan HPH di area seluas 98.555 hektare tersebut.

Mereka yang ikut dalam kunjungan ini adalah Tim Stowe, Vinayagan Dharmarajah, Jonathan Barnard, Shashi Kumaran, Alan Martin, Tom Walsh dan Agus Budi Utomo. Selama kunjungan, mereka disambut dan didampingi oleh Direktur Operasional Hutan Harapan Lisman Sumardjani, Head of Stakeholder Partnership Adam Aziz dan Head of Ecosystem Management Yusup Cahyadin.

Ikut mendampingi Manajer Perlindungan Hutan TP Damanik, Manajer Komunikasi Joni Rizal dan Manajer Pemantuan Lingkungan Elva Gemita. Selama dua hari, yakni 15-16 Mei 2017, rombongan patron melihat kawasan yang telah digarap dan ditanami sawit oleh masyarakat di area Tanjung Mandiri dan Alam Sakti di Provinsi Jambi.

Masyarakat di area ini kini dalam proses penjajakan kerja sama dengan manajemen Hutan Harapan melalui kebijakan perhutanan sosial dengan skema kemitraan kolaboratif. Kerja sama kemitraan kolaboratif ini memungkin masyarakat yang sejak lama berada di area itu mengelola kawasan Hutan Harapan secara legal.

Rombongan juga melihat langsung pemulihan hutan di area bekas kebakaran 2015. Mereka takjub dengan cepatnya regenerasi tanaman yang terus dipantau oleh tim riset Hutan Harapan. Mereka juga berkunjung kawasan migran di Kapas Tengah dan kantor lapangan yang baru dibangun di area Meranti –keduanya di wilayah Sumatera Selatan.

Tidak ketinggalan mereka menyaksikan tutupan hutan dari platform yang dibangun pada ketinggian 20 meter di atas pohon di kawasan Fokus 3, dekat perbatasan wilayah Jambi-Sumatera Selatan.  Dalam perjalanan, beberapa kali rombongan berhenti untuk menyaksikan jejak harimau Sumatra yang masih terlindungi di Hutan Harapan.

Hari kedua, kunjungan dilakukan ke area garapan masyarakat yang sudah bekerja sama dengan manajemen Hutan Harapan, yakni masyarakat Batin Sembilan Sungai Kelompang dan Simpang Macan Luar. Mereka menyempatkan menemui masyarakat dan meninjau lokasi pengembangan agroforestri sebagai salah satu solusi sosial, ekologi dan ekonomi pengelolaan area kolaborasi.

Yang tak kalah menarik, setiap seusai kunjungan, pada malam harinya dilakukan diskusi untuk mengetahui kendala dan tindak lanjut setiap kegiatan pemulihan kawasan hutan ini.

 

Penulis: Joni Rizal

Fotografer: Ardi Wijaya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini