Penulis Gading Timur | M. Khafid | Felix Sinaga
Camera trap merupakan perangkat kamera yang dipasang di habitat satwa liar dan dilengkapi dengan sensor gerak (motion sensor) atau sensor panas (infrared sensor) yang dapat mengambil foto atau video ketika ada gerakan atau perubahan suhu di depannya. Tujuan utama pemasangan camera trap yaitu monitoring satwa liar yang bertujuan untuk mengetahui keberadaan, jumlah, jenis, dan perilaku satwa di suatu area. Pemasangan camera trap di kawasan konsesi PT Restorasi Ekosistem Indonesia (PT REKI) – Hutan Harapan periode ketiga dilakukan di wilayah sungai Meranti dalam waktu kurang lebih 10 hari. Menurut Andi Saputra selaku tim Riset dan Konservasi PT REKI – Hutan Harapan menuturkan bahwa “Camera trap merupakan kamera yang mempunyai sensor untuk memotret jenis – jenis satwa yang ada di dalam hutan “.

Kegiatan pemasangan camera trap dilaksanakan pada tanggal 11 Juli sampai 21 Juli 2025, terdiri dari Tim Riset dan Koservasi yaitu Januardi, Andi Saputra dan Firmansyah Putra serta mahasiwa magang yaitu Gading Timur Sulthansyah (Universitas Brawijaya), M. Fajrul Fildan Ali Firdaus (Universitas Brawijaya), Wagino (Universitas Jambi), dan Ariya Prabowo (Universitas Bengkulu). Pada 2 hari pertama tim menuju lokasi pos dan dilanjutkan dengan persiapan pemasangan camera trap. Kegiatan selanjutnya adalah pemasangan camera trap pada grid yang sudah ditentukan (13 grid) selama 7 hari. Pada 21 juli 2025 tim kembali ke camp utama PT REKI – Hutan Harapan.

Pemasangan camera trap biasanya dipasang secara berpasangan agar mendapatkan hasil yang lebih optimal dengan jarak per grid 3 KM X 3 KM. Pemasangan camera trap di Hutan Harapan bertujuan untuk menemukan spesies kunci seperti harimau sumatera, gajah sumatera, beruang madu, serta spesies – spesies lain yang biasanya ditemukan. “Spesies Kunci yang dianalisis pada camera trap adalah Harimau Sumatera, meskipun begitu satwa liar lain juga dianalisis untuk mengetahui keberadaannya” tutur Andi Saputra. Selain pemasangan camera trap, Tim juga melaksanakan survey okupansi yang bertujuan untuk mengetahui analisis jelajah satwa. “Tantangan yang sering dihadapi ketika melakukan kegiatan berhari-hari atau mandah di dalam hutan adalah sulitnya akses jalan menuju lokasi dan persediaan logistik yang terbatas” ujar Andi Saputra. Harapan tim Riset dan Konservasi PT. REKI-Hutan Harapan dengan adanya mahasiswa magang adalah mahasiswa dapat memberikan ide dan inovasi agar meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemasangan camera trap tersebut.