BUNGKU, HUTAN HARAPAN — Mengantisipasi musim kemarau 2016, manajemen Hutan Harapan menggelar Sosialisasi dan Edukasi Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan dalam wilayah Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari. Acara dipusatkan di Desa Bungku, persisnya di gedung Sekretariat Bersama Dusun Kunangan Jaya II pada Jumat, 27 Mei 2016.
Masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan ini, terlihat banyaknya yang masih menunggu walaupun kegiatan sempat tertunda beberapa jam. Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan kepada warga tentang dampak buruk kebakaran hutan dan lahan. Berbagai narasumber dihadirkan untuk memaparkan satu persatu materi pencegahan karhutla.
Camat Bajubang Dra Hj Reni Marsovia, Danramil Muarabulian Kapten Holidi, Kapolsek Bajubang AKP Sugeng, Kasi Pencegahan Kebakaran Hutan Israwady hadir langsung memberikan materi ke tengah masyarakat. Manajemen Hutan Harapan sendiri meminta salah satu ahli pemadaman kebakaran, Dahnil, untuk memberikan teknik-teknik mencegah dan memadamkan kebakaran hutan.
Camat Reni Marsovia mengajak masyarakatnya untuk selalu menjadi peduli terhadap kelestarian hutan. “Banyak sekali perusahan di Kecamatan Bajubang, salah satunya PT REKI atau Hutan Harapan. Saya harap masyarakat Desa Bungku, khususnya Dusun Kunangan Jaya I dan Kunangan Jaya II untuk selalu menjaga hutan dan tidak membersihkan kebun dengan cara membakar,” ungkapnya.
Danramil Muarabulian Kapten Holidi meminta kepada masyarakat Desa Bungku mendukung kegiatan pencegahan kebakaran hutan dan lahan. “Apabila terjadi kebakaran harus terbuka memberikan informasi dan tidak menutupi informasi mengenai kebakaran hutan,” pintanya dengan tegas.
Kapolsek Bajubang AKP Sugeng menghimbau masyarakat Bungku untuk tidak lagi membakar, karena apabila terbukti membakar walapun tujuannya membersihkan kebun, akan diproses hukum dengan sanksi penjara 15 tahun dan denda Rp 5 miliar.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan Dinas Kehutanan Batanghari Israwady memaparkan cara mencegah kebakaran hutan. Di antaranya, dengan cara pembukaan lahan tanpa bakar (PLTB), karena membakar dapat menghilangkan organisme yang baik untuk tanaman.
Sedangkan narasumber dari Hutan Harapan, Dahnil, memaparkan secara teknis cara cara apabila terjadi kebakaran. PT REKI juga menghimbau untuk tidak membakar lahan, baik kebun atau hutan. Karena dampak dari karhutla adalah rusaknya lingkungan, musnahnya ekosistem dan terganggunya kesehatan masyarakat.
Sutono, salah satu warga Dusun Kunangan Jaya II mengucapkan terima kasih kepada PT REKI dengan adanya acara ini. “Memang selama ini kami masih menggunakan cara-cara lama untuk membuka lahan dengan cara membakar. Dari kegiatan ini kami tahu bahaya dari membakar lahan dan hukuman apabila membakar lahan,” ungkapnya.
Masyarakat Bungku meminta pemerintah serta perusahan yang berada di sekitar Bungku membentuk masyarakat peduli api. Dengan dibentuknya masyarakat peduli api, kebakaran hutan dapat dicegah sedini mungkin. Masyarakat juga meminta dibuatkan titik-titik penampungan air serta diberi pelatihan rutin tentang penanggulangan jika terjadi kebakaran hutan.
Dalam kegiatan itu, tim Hutan Harapan juga memutar film dokumenter tentang dampak dari kabakaran hutan dan perubahan iklim. Materi-materi terkait pencegahan kebakaran hutan, seperti brosur, poster dan kalender juga dibagikan.(foto dan tulisan oleh Ardi Wijaya/editor Joni Rizal)