Para periset Hutan Harapan akan mengoptimalkan pemanfaatan sebanyak 15 kamera jebak (camera trap) tambahan yang baru diperoleh dari donasi Copenhagen Zoological Garden (Copenhagen Zoo), Denmark.  Penyerahan kamera bantuan tersebut dilakukan oleh Carl Traeholt dari Copenhagen Zoo kepada Direktur Operasional Hutan Harapan Lisman Sumardjani belum lama ini. Lisman mengungkapkan, apresiasi dan terima kasih atas donasi tersebut dan berharap dapat terus melanjutkan kerjasama yang telah terjalin.

Bantuan 15 kamera jebak ini akan memperkuat pemantauan terhadap satwa terancam punah di kawasan Hutan Harapan seperti harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus), tapir (Tapirus indicus), dan populasi hidupan liar lainnya.

Program pemantauan hidupan liar di Hutan Harapan sempat mengalami kendala karena hilangnya sejumlah unit kamera jebak. Pada tahun 2014 saja, dari 30 kamera yang dipasang hanya tersisa 10 unit dua tahun kemudian, sehingga tidak memadai untuk menghasilkan data yang komprehensif.

Hilangnya kamera-kamera tersebut diduga disebabkan oleh aktivitas ilegal oknum masyarakat di dalam kawasan Hutan Harapan. Beberapa unit diperkirakan dicuri atau sengaja dirusak karena khawatir aktivitas ilegal mereka terekam kamera. Satu unit kamera dilaporkan rusak karena aktivitas harimau atau gajah.

Environtment Monitoring Manager Hutan Harapan Elva Germita menyatakan rasa senangnya karena program pemantauan satwa liar dapat kembali berjalan. Elva yang baru menyelesaikan studi master mengenai pemantauan hidupan liar di Inggris atas bantuan ESP3 menjelaskan, penggunaan kamera jebak adalah cara terbaik untuk memantau hidupan liar di Hutan Harapan.

Pada 2015, 29 harimau sumatera dapat teridentifikasi. Dari foto yang berhasil terekam, ia dapat mengidentifikasi setiap individu harimau dari corak tubuh mereka. Selain itu, para pelintas juga bisa terekam dalam memori kamera. Dengan demikian, jika dibutuhkan, manajemen Hutan Harapan dapat mengidentifikasi dan menginterogasi mereka yang diketahui melakukan aktivitas ilegal.

Manajemen Hutan Harapan juga dapat memanfaatkan foto dari kamera trap untuk kebutuhan pendidikan konservasi, meningkatkan pemahaman masyarakat, dan mempromosikan Hutan Harapan sebagai habitat penting bagi satwa langka di hutan dataran rendah terakhir di Sumatera ini.

 

Sumber: www.burung.org dan www.esp3.org

Foto-foto: ESP3 dan dokumentasi Hutan Harapan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini