JAMBI – Kedutaan Besar Denmark memilih kawasan Hutan Harapan di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan sebagai lokasi pelaksanaan event mountainbike berskala internasional yang akan digelar pada September 2017 nanti. Ini merupakan kegiatan sepeda gunung pertama di kawasan restorasi ekosistem pertama di Indonesia yang bertajuk Tumble in the Jungle.

Sebagai pemanasan, dilakukan soft launching di Hutan Harapan pada Senin (1/05/2017). Menteri Kerja Sama Pembangunan Denmark Ulla Tørnæs yang melakukan kunjungan dua hari ke Hutan Harapan mendapat kehormatan mengikuti test run dan melepas 30 pesepeda yang tergabung ke dalam klub sepeda gunung Jambi, Lotus Mountainbike Club, untuk menjajal trek yang sudah disiapkan.

Tørnæs yang datang ke Hutan Harapan bersama Duta Besar Denmark Casper Klynge itu juga sempat bersepeda bersama para bikers Jambi. Ia mencoba trek menantang di dalam hutan sepanjang 300 meter dan mengaku sangat antusias dengan tantangan-tantangan yang ditemuinya selama menjajal jalur singkat tersebut.

“Fantastic!” ujarnya di hadapan peserta soft launching Tumble in the Jungle setelah menempuh trek singkat yang menantang tersebut. Dia menyatakan ini pertama kalinya dia bersepeda di hutan tropis dan pengalaman ini sangat mengesankannya. “Sebagai penggemar sepeda, saya sangat senang bisa meluncurkan dan menyaksikan balapan sepeda gunung pertama di Hutan Harapan,” ujarnya.

Kepada wartawan Tørnæs juga menjelaskan bahwa perambahan terus mengancam perlindungan hutan dataran rendah Sumatera serta keanekaragaman hayati dan penghidupan masyarakat lokal yang mendiami kawasan ini. “Harapan kami, Hutan Harapan dapat menjadi contoh sukses untuk direplikasi bagaimana melindungi hutan dengan sebaik-baiknya di daerah ini,” katanya.

Bagi Hutan Harapan, kegiatan ini merupakan terobosan baru untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat luas menikmati alam bebas atau wisata lingkungan. “Kita ingin Hutan Harapan ini lebih dekat kepada masyarakat, bukan sekadar hutan yang harus dijaga, tetapi hutan yang dapat dinikmati oleh masyarakat secara lebih luas sebagai kawasan ekowisata,” ujar Presiden Direktur PT Restorasi Ekosistem Indonesia (PT Reki) Tonny Soehartono. PT Reki adalah pengelola Hutan Harapan seluas 98.555 hektare sejak 2007.

Menurut Tonny, selama ini Hutan Harapan telah menarik banyak pengunjung, baik dari dalam maupun luar negeri. Hanya saja, wisatawan tersebut kebanyakan datang utuk tujuan wisata minat khusus, yakni penelitian atau birdwacthing. “Dengan kegiatan sepeda gunung Tumble in the Jungle ini kita ingin publik lainnya juga merasakan manfaat dan bersenang-senang di dalam hutan. Pada gilirannya kita juga berharap mereka merasakan manfaat menjaga hutan,” jelasnya.

Koordinator Pelaksana Tumble in the Jungle Hutan Harapan Yusup Cahyadin menjelaskan bahwa  test run sepeda gunung ini diharapkan akan menjadi wahana memperkenalkan event mountainbike skala besar yang akan digelar pada September nanti. “Pada September nanti, peserta bisa berasal dari berbagai negara. Ini yang pertama di Indonesia event mountainbike sebesar ini digelar di kawasan restorasi ekosistem,” kata Yusup.

Yusup menjelaskan, sebanyak 30 peserta yang mengikuti test run kali ini merupakan pesepeda Jambi. Namun pada event September nanti pesertanya akan lebih banyak dan berasar dari berbagai negara. Dia menyatakan, sambutan klub-klub sepeda di berbagai daerah di Indonesia terhadap rencana kegiatan ini sangat luar biasa dan sebagai besar berharap diundang  pada September nanti.

“Trek yang kita siapkan untuk test run  ini hanya sekitar 4 kilometer, yang terdiri dari single dan trek untuk enduro. Sedangkan untuk kegiatan Tumble in the Jungle pada September nanti, trek yang akan disiapkan mencapai panjang 15 km,” tambah Yusup. Event mountainbike di Hutan Harapan ini diharapkan menjadi agenda tahunan.

Selain mengikuti test run mountainbike, Tørnæs juga melakukan kunjungan ke masyarakat Batin Sembilan yang bermitra dengan manajemen Hutan Harapan dalam mengelola kawasan hutan ini.  Dia juga menikmati memandang lanskap kawasan Hutan Harapan di wilayah Sumatera Selatan dari flatform yang terpasang pada pohon setinggi 20 meter.

Tidak hanya itu, Tørnæs juga mendapat kehormatan mengguntingkan pita tanda dimulainya pemanfaatkan gedung baru Sekolah Besamo, sekolah khusus untuk anak-anak Batin Sembilan di Hutan Harapan. Selain menyediakan gedung sekolah, manajemen Hutan Harapan juga menyediakan dua guru bagi anak-anak pedalaman ini.

Denmark berkepentingan dengan Hutan Harapan karena merupakan salah satu pendukung program pemulihan kawasan hutan dataran rendah ini.  Duta Besar Denmark untuk Indonesia Casper Klynge yang beberapa kali berkunjung ke Hutan Harapan berharap dukungan yang diberikan oleh pemerintahannya akan menyelamatkan hutan dataran rendah Sumatera yang tersisa.

Penulis: Joni Rizal   Foto: Ardi WIjaya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini